MAMUJU, pojokcelebes.com | Bencana gempa 6,2 skala rickter yang menggetarkan bumi Manakarra Mamuju, pada Jumat dini hari 15 januari 2021 sekitar pukul 02.30 Wita. Membuat sejumlah bangunan pemerintahan mengalami kerusakan dan hampir semua tidak bisa dimanfaatkan.
Seperti gedung Polda Sulawesi Barat ( Sulbar ), yang masih berumur 2 tahun lebih, harus rela ditinggalkan penghuninya pasca gempa bumi 6,2 SK, karena dikabarkan mengalami kerusakan akibat diguncang gempa dan bisa membahayakan jiwa. Gedung Mapolda Sulawesi Barat yang sebelum nya berdiri kokoh yang saat itu diresmikan langsung oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian ( saat ini menteri dalam negeri ), dipastikan para satuan kerja ( Satker ) akan menempatkan tenda darurat di luar gedung untuk dijadikan tempat kerja atau ruangan kerja.
Wartawan pojokcelebes.com, mencoba melakukan konfirmasi kepada Kapolda Sulawesi Barat, Irjen Pol. Eko Budi Sampurno, membenarkan soal kondisi bangunan Mapolda Sulbar pasca gempa mengalami kerusakan. Jenderal bintang dua itu mengaku, bahwa gedung Polda kondisinya pasca gempa sejumlah flat yang ada mengalami kerusakan termasuk 8 rumah jabatan pejabat utama ( PJU ) Polda Sulbar tidak bisa digunakan.
“ Selain gedung Mapolda yang alami kerusakan, juga sejumlah gedung flat alami kerusakan seperti flat Pamen, flat Pama, flat Dalmas, flat Polsek Mamuju dan 8 Rujab PJU dan semuanya tidak bisa digunakan. Dan beberapa pejabat sudah tidur di tenda – tenda, ” sebut Kapolda Sulbar
Terkait hal ini kata dia, untuk bisa terus memberikan pelayanan kepada masyarakat pasca gempa, diketahui ruangan kerja Kapolda Sulbar, sudah bergeser di lapangan apel dengan menggunakan tenda darurat termasuk ruangan kerja para Satker.
“ Saat ini kami berkantor di tenda di lapangan apel Mapolda Sulbar.” singkatnya. | Aji